- 1. Pak aji adalah penjual supermarjinal. Karena, dapat menjual barang dibawah harga pasar. Dan bu sinta merupakan pembeli supermarjinal karena membawa uang lebih dari harga pasar.
2. Premi penjual adalah Rp.2000 ( Rp.6000 - Rp.4000). Sedangkan premi pembelinya adalah Rp. 6000
( Rp.10000 - Rp. 4000)
3. Hukum permintaan adalah jika harga suatu barang naik maka permintaan akan turun dan begitu pula sebaliknya.
Contoh : Disaat mangga seharga Rp.5000 / kg saya membeli sebanyak 2 kg. Namun, saat mangga seharga Rp.6500 / kg saya hanya membeli 1,5 kg
Hukum penawaran adalah harga suatu barang akan berbanding lurus dengan jumlah yang di tawarkan
Contoh : Ketika harga mangga seharga 1000 / kg toko buah tidak segar bersedia menawarkan sebanyak 3 Ton. Namun, Ketika harga mangga seharga 1100 / kg toko buah tidak segar hanya bersedia menwarkan sebanyak 2,95 Ton
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan :
a. Harga barang komplementer dan barang subtitusib. Jumlah Pendapatanc. Jumlah dan Karakteristik pendudukd. Perubahan tradisi, mode, dan selera rakyate. Perkiraan dan harapan masyarakatf. Hari raya keagamaang. Kondisi sosial dan ekonomiFaktor-faktor yang mempengaruhi Penawaran :
a.Kemajuan Teknologib.Biaya produksic. Persediaan sarana produksid. Peningkatan jumlah produsene. Peristiwa alamf. Ekspetasi atau harapan produseng. Harga barang dan jasa lain
6. Funsi Penawaran :
P-P1/P2-P1=Q-Q1/Q2-Q1P-2.000/4.000-2.000=Q-300/500-300P-2.000/2.000=Q-300/200200(P-2000)=2.000(Q-300)200P-400.000=2.000Q-600.000200P=2.000Q-600.000+400.000200P=2.000Q-200.000P=2.000Q/200-200.000/200P=10Q-1.000--> 200P=2.000Q-200.000-2.000Q=-200.000-200PQ=-200.000/-2.000-200P/2.000Q=100+1/10Koefisien Elastisitas :(Delta)Q/(Delta)PxP/Q200/2.000X2.000/30060.000/4.000.0000,015(E<1 : Inelastis)
Thursday, November 29, 2012
Jawaban Essay Ekonomi : Permintaan dan penawaran
Tuesday, November 13, 2012
TUGAS EKONOMI X : Perilaku konsumen dan produsen
1. 2 Sektor
>3 Sektor
>4 sektor
2. Ada. Jika dalam satu negara tidak ada sistem maupun kegiatan ekonomi pastilah negara tersebut akan selalu kekurangan kebutuhan/kepuasan untuk masyarakatnya.
3. Peran peran pelaku ekonomi dalam 2 sektor, 3 sektor maupun 4 sektor sebagai berikut:
>3 Sektor
>4 sektor
2. Ada. Jika dalam satu negara tidak ada sistem maupun kegiatan ekonomi pastilah negara tersebut akan selalu kekurangan kebutuhan/kepuasan untuk masyarakatnya.
3. Peran peran pelaku ekonomi dalam 2 sektor, 3 sektor maupun 4 sektor sebagai berikut:
Peran RTk :
· Memberikan faktor produksi pada perusahaan
· Menerima balas jasa atas pemberian faktor produksi
· Pembeliaan barang/jasa dari hasil RTP
· Menabung ke lembaga keuangan(tabungan)
· Membayar pajak kepada pemerintah
· Mendapatkan subsidi dari pemerintah
· Mengimpor barang dari masyarakat luar negri
· Membayar atas mengekspor barang dari masyarakat luar negri
Peran RTP :
· Menerima faktor produksi dar RTK
· Memberikan balas jasa atas pemberian factor produksi dari RTK
· Menerima uang pembeliaan dari RTK yang membeli barang/jasa
· Memberikan barang/jasa produksi kepada RTK
· Menerima investasi dari penanam modal
· Membayar pajak kepada pemerintah
· Menerima uang(pengeluaran pemerintah) dalam memneri barang/jasa
· Memberikan barang/jasa kepada pemerintah
· Mengekspor factor produksi maupun hasil produksi kepada masyarakat luar negri
· Menerima uang atas penjualan barang/jasa dari masyarakat luar negri
Peran pemerintahan :
· Menerima pajak individu dari RTK
· Memberikan subsidi kepada RTK
· Menerima pajak dari RTP
· Membrikan uang(pengeluaran pemerintah) dalam membeli barang/jasa dari RTP
· Menerima barang/jasa dari RTP
Peran masyarakat luar negeri :
· Mengimpor barang/jasa dari RTP
· Membayar atas pembelian barang/jasa dari RTP
· Mengekspor barangjasa kepada RTK
· Mendapatkan uang dari RTK
4.
Law of diminishing returns adalah sebuah hukum
dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk
mendapatkan output maksimal.
Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun.Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.
Fase pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat.
Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.
Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru menurun jika angka buruh pada suatu pabrik terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa membayar para buruh, sehingga sampailah pada keputusan untuk melakukan PHK.
5. Perluasan produksi bisa dilaksanakan dengan :
Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun.Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.
Fase pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat.
Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.
Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan
jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit, ditambah lagi dengan
1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah
timbul pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak produktif.
Bahkan, pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang
mana sawah itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan
oleh 10 petani.
Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga
pendapatan mereka akan semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak
jika diisi oleh lebih dari 10 orang, bisa jadi mereka justru mencangkul
kaki dari petani yang lain, karena lahan nya sudah habis.Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru menurun jika angka buruh pada suatu pabrik terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa membayar para buruh, sehingga sampailah pada keputusan untuk melakukan PHK.
5. Perluasan produksi bisa dilaksanakan dengan :
· Ekstensifikasi yaitu menambah factor produksinya. Contoh : menambah tenaga kerja
· Intensifikasi yaitu meningkatkan produktivitas factor
produksi. Contoh : penggunaan traktor untuk mengolah tanah pertanian.
6. Kegiaatan produksi Primeradalah kegiatan yang
menghasilkan kegunaan dasar meliputi ekstraktif dan agraris. Contoh :
pertambangan, penangkapan ikan dilaut dan pertanian.
Kegiatan produksi Sekunder adalah kegiatan yang
menghasilakan kegunaan bentuk meliputi bidang produksi indrustri dan
kerajinan. Contoh : Telepon, bantal, bumbu masakan, dll
Kegiatan produksi Tersier adalah kegiatan yang
menghasilkan berbagai kegunaan (utility) meliputi bidang perdagangan dan
jasa. Contoh : toko swalayan, angkutan, perhotelan, dll.
7. Teori nilai pasar: Nilai dari suatu barang tergantung jumlah permintaan dan penawaran.
8. Teori nilai tenaga kerja oleh David Ricardo, berbunyi “Nilai
suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk
menghasilkan barang tersebut. Misalnya, jika suatu barang dikerjakan
oleh lima pekerja, maka nilai suatu barang pun ditentukan oleh biaya
pekerja itu sendiri.
9. Teori lebih oleh Karl Mark, berbunyi “ Tenaga kerja mempunyai
nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha. Pengusaha harus membayar
nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai
atas nilai tukar disebut nilai lebih. Jadi suatu pengusaha itu harus
membayar upah pada pegawainya untuk mendapatkan nilai pakai.
10. Hukum Gossen I : Jika kebutuhan dipenuhi terus menerus sampai
pada titik tertinggi, dan lama kelamaan kenikmatan akan berkurang hingga
mencapai kepuasan.
Hukum Gossen II : Manusia akan memenuhi berbagai kebutuhan sampai tingkat intensitas yang sama.
Subscribe to:
Posts (Atom)